Jumat, 07 Agustus 2009

Pengalaman 360 hari

Mungkin kebanyakan orang yang pilih sastra perancis saat ditanya tujuan mereka adalah pergi ke perancis. Peut-etre c'est tres banal. voila itu sudah biasa gw dengar tapi serius gw sendiri juga berpikiran sama.

Apa yang akan gw lakukan di perancis?

Hal pertama yg gw lakukan adalah mengunjungi la tour eiffel. Wah gw ga tau apa yg gw perbuat disana. mungkin gw akan berbaik hati dengan berbagi budaya indonesia. Nulis "ria was here" berserta tanda panah (mohon untuk tidak ditiru)

Gw ga tau kenapa gw masih bertahan di jurusan ini. secara udah banyak korban yg berjatuhan dr makhluk abstrak yg gw pelajari. Sempat ada sebuah peringatan yang baru gw dapat ketika gw udh sepertiga jalan di sartra perancis. Waktu itu gw mau masuk semester 3 dan senior gw bilang kalau masuk sastra perancis itu gampang tapi keluarnya tres tres dificile. Sangat sulit (dalam konteks keluar dengan selamat lahir batin)

Disamping kondisi gw yang sudah terjebak di jurusan ini, gw punya seribu alasan yang membuat gw tetep bertahan. alasannya bukan karna takut keluar untuk memulai langkah baru atau menunggu ajal dr seleksi alam. melainkan gw merasa bangga dengan bahasa yang gw pelajarin. serius klo ada yang bilang bahasa perancis itu romantis gw ga setuju karna mereka lebih dari romantis. Bahasa perancis punya struktur kata yg sangat indah. tres belle.
Contohny istilah tai lalat di Bahasa Indonesia. gw g pernah memperhatikan kalau ungkapan itu sangat buruk..yang benar aja ada lalat yg pup sampai sebesar itu.apalagi sering menempel di wajah kita. gw baru menyadari kalau istilah itu seperti penghinaan setelah gw mengetahui artinya di Bahasa Perancis "un grain de beaute" yang kalau diteliti setiap katanya punya arti biji yang cantik atau indah. Sangat berbeda bukan?

"but i hav to love my language karna dr situlah gw lahir"

Awalnya gw tidak mencintai bahasa gw sendiri. Adanya faktor arus globalisasi, berkuasanya negara Hegemoni dan krisis kebudayaan menjadi sebab yang gw jadikan alasan. Terkadang gw berfikir, kenapa gw belajar budaya orang lain? padahal gw punya budaya yang jauh lebih kaya, padahal banyak tata cara Bahasa Indonesia yang tidak gw ketahui. Beribu alasan yang bisa gw jadikan jawaban untuk menutupi lubang di perjalanan hidup gw. Namun intinya cuma satu.. Kalau ga melewati jalan ini, mungkin gw ga akan ada disini, mungkin gw ga akan mendapat pengertian arti hidup dari paham yang gw adopsi, mungkin gw ga bisa mencintai Tuhan sebesar sekarng gw mencintainya. Semua kemungkinan itu gw jadikan satu alasan, yaitu "Hikmah" kalau tidak ada masalah, tidak ada hikmah yang bisa kita petik. That's my experience, dari situ gw berusaha belajar untuk jadi manusia yang lebih baik.

Oke kita ganti pembahasan. Kalian percaya horoskop? Gw tipe orang yg percaya. but if just horoscopes say nice things for me. Sering ditulis kalau virgo adalah orang yg ingin melakukan pekerjaan dengan sempurna. Gw meyakini kalau hal itu ada di diri gw. Misalnya sewaktu gw mau nulis judul dicatatan gw. sering kali pohon2 jd korban global warming yang gw perbuat. gw sering ganti kertas hanya karna alasan tulisan judul yang gw buat jelek, kurang huruf atau ga simetris. Mungkin itu jd salah satu alasan kenapa gw tetap bertahan di sastra perancis. Gw ga mau ada kesalahan disetiap tindakan dr perjalan hidup gw. kalaupun ini adalah sebuah kesalahan berarti gw harus perbaikin dan bertanggung jawab dengan apa yang gw pilih.

Tidak ada komentar: